Pemerintah Jawa Barat mengumumkan akan menambah 10 koridor baru pada sistem Trans Metro Pasundan (TMP). Koridor baru ini akan menghubungkan pusat kota dengan kota satelit Cileunyi, Majalaya, Soreang, dan Baleendah. Perluasan ini diharapkan akan selesai pada akhir 2024.
Perluasan sistem TMP merupakan perkembangan yang disambut baik oleh masyarakat Bandung. Ini akan memberi lebih banyak orang akses ke cara yang nyaman dan terjangkau untuk bepergian.
Perluasan ini juga diharapkan dapat membantu mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan kualitas udara di kota.
Berikut adalah beberapa rincian perluasan tersebut:
- Sepuluh koridor baru tersebut masing-masing akan memiliki panjang 15 kilometer hingga 20 kilometer.
- Koridor baru akan dilengkapi dengan 500 bus baru.
- Perluasan ini diperkirakan akan menelan biaya Rp. 1 triliun.
Perluasan Ini Diharapkan Akan Selesai Pada Akhir 2024
Perluasan sistem TMP merupakan perkembangan positif bagi masyarakat Bandung. Ini akan memberi lebih banyak orang akses ke cara yang nyaman dan terjangkau untuk bepergian. Perluasan ini juga diharapkan dapat membantu mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan kualitas udara di kota.
Selain perluasan sistem TMP, Pemprov Jabar juga berupaya menyempurnakan sistem BRT yang sudah ada. Ini termasuk meningkatkan bus, meningkatkan infrastruktur, dan meningkatkan frekuensi layanan. Pemerintah juga bekerja untuk membuat sistem BRT lebih mudah diakses oleh penyandang disabilitas.
Upaya pemerintah memperbaiki sistem BRT merupakan perkembangan positif bagi masyarakat Bandung. Sistem BRT adalah cara yang nyaman dan terjangkau untuk bepergian, dan dapat membantu mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan kualitas udara. Selain itu dengan upaya ini pemerintah berharap layanan publik akan semakin bermanfaat bagi masyarakat Bandung.
Fitur Dan Karakteristik Utama Dari Sistem Bus Rapid Transit (BRT)
Bus Rapid Transit (BRT) adalah sistem transportasi umum yang dirancang untuk menyediakan pelayanan bus yang cepat, efisien, dan terpadu dengan menggunakan koridor khusus.
BRT dikembangkan sebagai alternatif yang lebih ekonomis dibandingkan dengan sistem kereta api ringan atau kereta bawah tanah, namun tetap memberikan kecepatan dan kenyamanan layanan yang lebih baik daripada bus konvensional.
Ilustrasi dari Fitur Dan Karakteristik Utama Dari Sistem Bus Rapid Transit (BRT) (internet) |
Fitur Dan Karakteristik Utama Dari Sistem Bus Rapid Transit (BRT)
Berikut adalah beberapa Fitur Dan Karakteristik Utama Dari Sistem Bus Rapid Transit (BRT):
Koridor Khusus: BRT menggunakan jalur khusus atau koridor terpisah yang dirancang untuk memisahkan bus dari lalu lintas kendaraan pribadi. Koridor ini dapat berupa jalur yang ditinggikan, jalur yang terpisah dengan pembatas fisik, atau jalur yang terintegrasi dengan sistem jalan raya, tetapi tetap memberikan prioritas kepada bus BRT.
Pemberhentian yang Tertib: BRT memiliki halte atau pemberhentian bus yang teratur dan terencana di sepanjang koridor. Halte biasanya dilengkapi dengan fasilitas penumpang yang memadai, seperti peron tinggi yang sejajar dengan pintu bus, sistem pembayaran elektronik, dan pengaturan yang memudahkan naik turun penumpang.
Bus yang Cepat dan Terjadwal: Bus BRT umumnya memiliki kapasitas yang lebih besar daripada bus konvensional, serta dilengkapi dengan fitur-fitur yang meningkatkan kecepatan dan efisiensi, seperti pintu ganda untuk mempercepat naik turun penumpang, prioritas sinyal lalu lintas, dan pengoperasian yang terjadwal.
Sistem Pembayaran Terpadu: BRT menggunakan sistem pembayaran terpadu yang memungkinkan penumpang membayar tiket atau menggunakan kartu elektronik untuk akses ke bus. Hal ini membantu mempercepat proses naik turun penumpang dan mengurangi waktu yang dihabiskan di halte.
Integrasi dengan Moda Transportasi Lain: Sistem BRT sering kali terintegrasi dengan moda transportasi lain, seperti kereta api, angkutan cepat, atau sistem kereta ringan. Hal ini memungkinkan penumpang untuk melakukan perpindahan antarmoda dengan nyaman dan lancar.
Pengelolaan dan Pengawasan yang Efektif: BRT biasanya dioperasikan oleh otoritas transportasi atau perusahaan transportasi yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengawasan operasional sistem. Mereka memastikan bahwa jadwal bus diikuti, pelayanan terjaga, dan penumpang mendapatkan pengalaman perjalanan yang baik.
Sistem BRT telah diterapkan di berbagai kota di seluruh dunia, termasuk Curitiba di Brasil, Bogotá di Kolombia, TransJakarta di Jakarta, dan Trans Metro Pasundan di Bandung. Tujuan utama dari BRT adalah meningkatkan mobilitas, mengurangi kemacetan lalu lintas, mengurangi polusi udara, dan memberikan alternatif transportasi yang efisien dan berkelanjutan bagi masyarakat perkotaan.
Posting Komentar