Ponpes Wali Barokah Raih Penghargaan Pesantren Sehat di Hari Kesehatan Nasional 2024

 Ponpes Wali Barokah Raih Penghargaan Pesantren Sehat di Hari Kesehatan Nasional 2024—Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah kembali meraih penghargaan sebagai Pesantren Sehat dari Dinas Kesehatan Kota Kediri dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60.

Ponpes Wali Barokah Raih Penghargaan Pesantren Sehat di Hari Kesehatan Nasional 2024
Ponpes Wali Barokah Raih Penghargaan Pesantren Sehat di Hari Kesehatan Nasional 2024

Ponpes Wali Barokah Raih Penghargaan Pesantren Sehat di Hari Kesehatan Nasional 2024

Penghargaan ini diberikan pada acara Sarasehan Tenaga Kesehatan Berprestasi di Hotel Lotus Garden, Kota Kediri, Senin pagi (11/11).


Wakil Ketua Ponpes Wali Barokah, H. Agus DS, menjelaskan bahwa proses penilaian Pesantren Sehat dimulai sejak awal Oktober, dilakukan oleh tim gabungan dari Dinas Kesehatan, Kesra Pemkot, Kemenag, dan FKUB yang berkunjung langsung ke pondok pesantren.


Agus mengungkapkan rasa bangganya atas penghargaan tersebut, yang menurutnya tak lepas dari bimbingan dan pendampingan kesehatan dari Dinas Kesehatan, terutama Puskesmas Pesantren II.


“Semoga pencapaian ini menginspirasi pesantren lain untuk terus meningkatkan standar kesehatan lingkungan mereka,” ujar Agus setelah menerima penghargaan dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr. Muhammad Fajri Mubasyir.


Dr. Fajri Mubasyir menyampaikan bahwa pemberian penghargaan ini adalah bagian dari rangkaian acara peringatan HKN ke-60, yang jatuh pada 12 November 2024. Tujuannya untuk memberikan apresiasi sekaligus memotivasi tenaga kesehatan agar terus mengembangkan pelayanan dan pendidikan kesehatan demi masyarakat yang lebih sehat.


Acara ini dihadiri oleh lebih dari 200 tenaga kesehatan dari berbagai institusi di Kota Kediri, termasuk rumah sakit, puskesmas, klinik, sekolah, pesantren, dan organisasi masyarakat, turut memeriahkan peringatan HKN.


PJ Wali Kota Kediri, Zanariah, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada para tenaga kesehatan yang berperan besar namun menghadapi tantangan berat.


“Menghadapi pasien dengan beragam kondisi, tenaga kesehatan perlu sabar, begitu juga dalam menghadapi keluarga pasien yang mungkin mengalami tekanan emosional,” ujar Zanariah.


Ia menambahkan bahwa kesehatan mencakup aspek fisik, mental, dan emosional dari para tenaga kesehatan itu sendiri.


“Peningkatan keterampilan dan dukungan bagi para kader adalah prioritas penting dalam menciptakan sistem kesehatan yang lebih positif dan berkelanjutan,” lanjutnya.


Acara juga mencakup seminar edukasi kesehatan mental, membantu para tenaga kesehatan dalam mengelola stres di tempat kerja. Hal ini sesuai dengan komitmen pemerintah untuk menyediakan layanan kesehatan menyeluruh dan berkualitas bagi masyarakat.


Kemampuan mengelola stres sangat penting bagi tenaga kesehatan agar tetap termotivasi dan optimal dalam bertugas. Sikap positif dan pikiran jernih menjadi kunci bagi mereka untuk memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat.


“Senyuman tulus, meskipun dalam kelelahan, bisa menjadi bentuk penyembuhan diri,” ungkap Zanariah.


Mengusung tema “Tenaga Kesehatan Mengabdi untuk Negeri Menuju Indonesia Emas 2045,” acara ini mendorong tenaga kesehatan untuk terus berkarya demi masyarakat yang lebih sehat sebagai bagian dari visi Indonesia yang sejahtera.


“Mari kita bersatu membangun sistem kesehatan yang kuat dan berkelanjutan. Dengan semangat dan ilmu yang terus diperbarui, kita semakin termotivasi untuk berkarya dan memberi yang terbaik bagi masyarakat,” tutup Zanariah.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama